Data Pendukung Destinasi Wisata Lebo dan Mantar Diserahkan Ke kementerian PUPR
Sumbawa Barat,bidikankameranews.com
– Dalam rangka pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga tengah menyiapkan data pendukung untuk deliniasi wisata Desa Mantar dan danau rawa lebo.
“Data pendukung paling lambat kita serahkan ke teman-teman Kementrian PUPR pada tanggal 15 Juli 2021 mendatang,” ungkap Kepala Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ir. IGB Sumbawanto melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Abdul Munir pada media, Selasa (28/6) diruang kerjanya yang dikutip melalui laman lensantb.com
Data ini kedepannya, terangnya akan digunakan untuk kepentingan daerah mengingat Kementrian PUPR pada tahun 2022 berencana menyentuh dua spot tersebut untuk di kembangkan.
“Di KSB, ada 4 empat yang menjadi attensi. Tetapi, hanya dua yang di dahulukan,” bebernya.
Mengacu kepada Perda RTRW nomor 11 tahun 2020, danau rawa lebo dan Desa Mantar masuk dalam kawasan strategis kabupaten. Sedangkan dalam Perda Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten (Riparkab), dua kawasan itu masuk dalam Destinasi Pariwisata Kabupaten (DPK) skala lokal. Masuk juga dalam Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK) dan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK).
“Data yang disuguhkan ke Kementrian akan menjadi acuan pola kegiatan apa yang mereka lakukan,” paparnya.
Ia menambahkan, sejauh ini danau rawa lebo memiliki master plan pengembangan. Tentu, kami berharap dukungan anggaran mengingat kawasan tersebut merupakan pintu masuk Kota Taliwang. Sedangkan Mantar yang dikenal sebagai desa wisata, master plan pengembangannya masih menyatu dengan Poto Tano.
“Semoga dengan munculnya intervensi dari pusat, dua spot tersebut akan menjadi ikon destinasi wisata baru di NTB bahkan nasional,” ujarnya.
Lepas dari itu, Munir-begitu akrabnya pria tersebut disapa, pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayah masing-masing. Kondusifitas, katanya lagi memiliki hubungan erat dengan kepariwisataan. Untuk itu, ciptakan iklim kondusif agar wisatawan mau berkunjung.
“Soal kondusifitas itu penting terlebih tanggung jawab bersama,” tukasnya. ( red)