Puluhan Security Pelabuhan Kayangan – Poto Tano , sudah memasuki  2 bulan gaji belum dibayarkan oleh PT Rajawali Buana Agung beralamatkan di Mataram, keterlambatan Scurity Outsourcinng ini oleh pihak ketiga yaitu PT Rajawali Buana Agung  sudah sering dilakukan oleh Pihak Management PT tersebut.

Beberapa orang  staf Scurity yang bertugas di Pelabuhan Poto Tano yang tidak mau disebutkan namanya, sangat mengeluh dan menyayangkan kepada pihak management PT RBA, yang kurang mmemperhatikan nasib karyawan scurity yang bertugas di Pelabuhan Kayangan – Poto tano, apalagi ini sudah memasuki bulan suci ramadhan, mereka bekerja siang malam,namun anak istrinya terlantar dan belum mendapat bayaran gaji, ” jangankan THR, gaji saja belum dibayarkan, kita mau makan apa, sementara anak dan istri dirumah sangat berharap agar dapur tetap ngepul ” ujar beberapa orang.

Masih kata mereka, bahwa didalam perjanjian kontrak gaji dibayar  dibawah tanggal 10  bulan berjalan berdasarkan kontrak,  apakah pihak managemen PT Rajawali yang telat mengusulkan pencairan ke Pihak ASDP ataukah ada unsur kesengajaan,  jangan sampai saling baku lempar tanggung jawab, sehingga kami dan keluarga  yang jadi korban.” saya tidak mau tahu, apakah ada tidaknya dana talangan oleh pihak PT RAJAWALI, yang jelas berdasarkan perjanjian kontrak yang kami tanda tangani diatas materai, wajib dibayarkan sebelum tanggal 10  bulan berjalan ” katanya kesal yang namanya dirahasiakan

Tidak merasa puas melalui pesan singkat Watshaap, media langsung konfirmasi via seluler, menurut H Suhardi dalam nada santai menanggapi, bahwa Gaji mereka itu sudah tahu kalau pencairan gajinya menunggu pencairan dari ASDP Pusat, Jakarta, bukan dari ASDP Kayangan, karena perusahaan tidak mempunyai dana talangan ” kalau ASDP Pusat belum mencairkan, tentunya pihak perusahaan juga belum bisa mencairkan gaji mereka, karena petusahaan tidak mempunyai dana talangan,karena tidak ada kesepakatan penalangan gaji karyawan outsourcing  ” terangnya.

Penempatan karyawan Security di Pelabuhan Kayangan – Tano ini atas perjanjian Pihak ASDP PUSAT dengan pihak Management PT RBA yang ditanda tangani oleh pihak karyawan Security melalui Outsourcing , maka secara otomatis semua gaji para security tersebut menjadi tanggung jawab pihak ASDP Pusat , dan aturan perjanjian ini sudah lama berlaku dipegang kendali oleh ASDP Pusat ” intinya bagi anggota yang siap dengan kondisi tersebut, maka itulah anggota yang diterima bekerja, sedangkan yang tidak siap tidak akan diperkerjakan , intinya kesalahan keterlambatan pembayaran gaji bukan kesalahan dari pihak management PT RBA, melainkan adanya keterlambatan pencairan dari ASDP Pusat ” katanya.

Menurut H Suhardi, bahwa sebelum Covid-19 , pencairan gaji para karyawan Security saat itu dihandel oleh ASDP Perwakilan Kayangan, namun pasca covid semua sistim keuangan diambil alih oleh ASDP Pusat, sehingga sangat berimbas kepada kinerja anggota dilapangan

karyawan Outsourcing adalah penggunaan jasa tenaga kerja yang direkrut dari pihak ketiga untuk mengisi posisi tertentu di sebuah perusahaan.salah satunya di ASDP PELABUHAN Kayangan – Poto Tano ( edi )