Sumbawa besar, bidikankameranews.com –
Calon Bupati Sumbawa nomor urut 2, Ir. H. Syarafuddin Jarot MP dalam silaturahmi dan tatap muka langsung dengan masyarakat desa Jorok Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, menegaskan bahwa kekalahan 2020 lalu akan terbalas dengan kemenangan besar tahun 2024 ini.
“Kalau Jarot – Mukhlis kekalahannya hanya 0,3 persen atau sekitar 800 suara pada pilkada Sumbawa 9 Desember lalu, Insya Allah tahun ini bersama Jarot – Ansori kita balas dengan kemenangan besar,” ungkapnya, Sabtu malam (2/11).
Menurutnya, saat ini Jarot – Ansori didukung oleh banyak tokoh berpengaruh di Kabupaten Sumbawa. oleh karena itu, jika dirinya ditakdirkan akan mampu melakukan perubahan besar untuk masyarakat kabupaten Sumbawa.
“Alhamdulillah, yang dulunya berseberangan sekarang sudah menyatu dan bergabung bersama Jarot -Ansori. Insyah Allah tinggal kita jaga saja dan bila perlu kita gas sedikit Jarot – Ansori pasti unggul,” tukasnya.
Selain itu, mantan petinggi PT. Newmont Nusa tenggara ini menyebutkan bahwa pasangannya juga didukung organisasi terbesar di NTB.
“NW pancor dan NW Anjani sekarang sudah mendukung. Padahal dulu mereka mendukung Paslon sebelah. Oleh karena itu mari kita rapatkan barisan agar pada tanggal 27 November mendatang semua datang ke TPS dan coblos nomor 2 Jarot-Ansori,” harapnya.
“jika dirinya terpilih nanti banyak hal yang akan dilakukan, termasuk memberdayakan BLK di Kabupaten Sumbawa. Banyak anak- anak muda kita yang tamatan sekolah SMA, itu kita latih mereka di BLK jika dibutuhkan oleh pasar kerja. Salah satu contoh misalnya kita butuh banyak operator alat berat maka bagaimana pihak kita membeli alat berat dan melatih anak-anak kita supaya terampil dan jika sudah kita latih dengan baik maka anak- anak kita siap bekerja baik di lokal Sumbawa, nasional maupun Internasional,” jelasnya.
Selain itu juga, jika dirinya terpilih akan menyediakan beasiswa-beasiswa untuk anak-anak kita yang berprestasi termasuk keterampilan khusus seperti dokter ataupun dokter spesialis.
“Jujur, di Kabupaten Sumbawa dokter spesialis itu masih langkah,” tutupnya. (*)